Kapolsek Kalikajar Ingatkan Bahaya Tabloid Indonesia Barokah
Kapolsek Kalikajar Iptu Budi Rustanto mengingatkan kembali bahaya beredarnya tabloid Indonesia Barokah. Hal itu disampaikannya saat melaksanakan kegiatan patroli di Balai Desa Kedalon, Jumat (8/2). Selain bukan termasuk media yang terdaftar di Dewan Pers, pengirim tabloid tersebut juga fiktif. Sebelumnya, di wilayah Desa Kedalon, mendapat kiriman puluhan eksemplar Tabloid Indonesia Barokah dengan alamat tujuan masjid yang ada di tiap dusun.
Ditemui Kades Kedalon Agus Manto, Kapolsek menyampaikan himbauannya untuk tidak terpengaruh dengan beredarnya tabloid tersebut. “Karena sudah langsung tertuju ke masjid-masjid dan dimungkinkan sudah dibaca oleh masyarakat, maka kami minta kepada seluruh warga masyarakat untuk tidak terpengaruh aka nisi tabloid tersebut,” ungkapnya. “Selain isinya kurang bisa dipertanggungjawabkan, juga terkesan memiliki nuansa politis jelang pemilu serentak 2019 ini. Terlebih lagi tidak terdaftarnya tabloid tersebut di dewan pers. Hal ini menjadikan konten yang termuat didalamnya tidak bisa diyakini kebenarannya,” lanjut Iptu Budi.
Mengenai sudah terlanjur beredarnya tabloid tersebut, Kapolsek Kalikajar meminta agar perangkat desa juga turut berperan aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat. “Tim kami dari Polsek Kalikajar maupun Polres Wonosobo juga sudah bergerak untuk mengantisipasinya. Sedangkan untuk tabloid yang belum sempat dibagikan kepada warga, saya minta untuk diamankan saja. Jangan sampai tersebar lebih banyak lagi,” terang Kapolsek Kalikajar. Sementara itu, Kades Kedalon Kalikajar, Agus Manto, mengungkapkan, tabloid tersebut awalnya dikirim ke masjid-masjid Dusun di Desa Kedalon sekira 2 minggu yang lalu. “Sebagian, langsung diterima oleh masyarakat, dan sebagian lagi diterima oleh perangkat Dusun. Oleh beberapa perangkat, paket yang berisi tabloid itu langsung dibawa ke Kantor Desa, sementara yang lain sudah langsung tersebar,” jelasnya.
“Kedepannya, kami akan lebih hati-hati lagi berkaitan dengan hal ini. Mengingat 2019 ini merupakan tahun politik, maka kami dari perangkat desa siap mendukung semua kebijaksanaan dari pihak kepolisian untuk menciptakan situasi aman dan mencegah terjadinya perpecahan ditengah masyarakat,” kata Agus Manto.